Bagi Korea Selatan, Piala Dunia adalah dongeng. Kisah terindah yang
selalu menarik untuk diceritakan sebagai pengantar tidur. Pasalnya,
hingga saat ini mereka jadi satu-satunya tim Asia yang pernah masuk
semifinal
Piala Dunia, yaitu pada 2002.
Pun dengan Piala Dunia
2014. Publik Korsel menganggap bahwa gelaran kali ini adalah sebuah
bagian dari dongeng panjang. Bersama salah tokoh utama dalam cerita itu,
Hung Myung-Bo, Korsel berhasil terbang ke Brasil. Secara dramatis,
mereka mampu bertengger di posisi dua, hanya unggul selisih gol dari
Uzbekistan pada Grup A kualifikasi
Piala Dunia zona Asia.
Ya, dengan terhuyung-huyung dan dengan segala kelemahan, terutama di lini belakang,
The Taeguk Warriors akhirnya bisa terbang ke Brasil.
Tapi
perlu diingat, anak asuh
Myung-Bo datang ke Brasil bukan hanya untuk
menikmati mimpi, atau malah menjadi tim penghibur. Park Chu-Young dkk
tentu ingin menuliskan dongeng baru yang lebih hebat dari dua belas
tahun lalu.
Namun, usaha ini jelas tak mudah. Pada pertandingan
babak pertama Grup H, mereka langsung dihadang oleh sang Beruang Merah,
Rusia. Tim yang punya rekor bagus saat menjalani babak kualifikasi Piala
Dunia. Tim yang berhasil menjadi juara Grup F zona Eropa, dan berhasil
memaksa Portugal untuk melakoni partai
play-off agar sampai di Brasil.
Dan,
saat melawan Rusia nanti, Korsel jelas tak boleh hanya mengandalkan
kolektivitas, semangat, dan juga stamina. Pasalnya sang arsitek Rusia,
Fabio Capello, sudah membaca kelemahan Korsel, yaitu lemah dalam
antisipasi bola-bola atas.
sumber detik